Bogor: Usulan pemajuan jam sekolah dari pukul 07.00 WIB menjadi pukul 06.30 WIB disambut baik oleh pihak sekolah-sekolah di Bogor. Pihak sekolah mengklaim dengan dimajukannya jam sekolah akan mengurai kemacetan di Bogor serta mengefektifkan belajar anak.
Kepala Sekolah SMA 1 Kota Bogor, Surya Setiamulyana mengatakan sebelum adanya usulan pemerintah Kota Bogor yang akan memajukan jam sekolah, pihaknya telah lebih dulu menerapkan jam sekolah menjadi pukul 06.45 WIB. Sehingga, menurutnya tidak akan menjadi masalah jika memang pemerintah Kota Bogor memajukan jam sekolah menjadi pukul 06.30 WIB.
"Khusus SMA 1 sekarang ini sudah melaksanakan masuk jam 06.45 WIB. Alhamdulillah berjalan seperti biasa. Komplain dan keluhan tidak ada. Intinya anak disadarkan lebih pagi untuk menghindari kemacetan," kata Surya ditemuiMetrotvnews.com, di SMA 1 Bogor, Jalan Ir. H. Djuanda, Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/2/2015).
Menurutnya, jika anak-anak sekolah terkena macet, maka efektifitas belajar akan berkurang karena pikirannya sudah terganggu akibat macet saat perjalanan menuju sekolah. "Jadi anak tidak stres di jalan, jadi secara psikisnya tidak mengganggu. Maka gagasan itu harus dikaji dan disosialisasikan secara maksimal, jadi masyarakat itu sudah siap," ujar dia.
Senada dengan Surya, Kepala Sekolah SMP 1 Kota Bogor, Sueb mendukung rencana Pemkot Bogot tersebut. Menurutnya, dengan masuk lebih pagi dari biasanya, akan menambah sisi positif terhadap siswa siswi.
Selain itu, pemajuan jam sekolah dapat membantu pemerintah Kota Bogor dalam mengurai kemacetan. Apalagi, Presiden Joko Widodo berencana lebih banyak melakukan kegiatan di Istana Bogor daripada di Jakarta.
"Anak dibiasaakan lebih pagi kan malah lebih bagus, jalanan juga menjadi tidak terlalu macet. Karena anak sekolah masuk lebih awal kan," kata Sueb.
Bahkan, kata dia, pihaknya akan segera melakukan percobaan terhadap usulan pemerintah tersebut termasuk dengan usulan meliburkan hari Sabtu, yang dimulai pada awal Maret nanti. Sueb pun memastikan sejauh ini belum ada keluhan yang disampaikan orang tua murid maupun murid sendiri terhadap uji coba yang akan dilakukan sekolahnya ini.
Namun, jika kebijakan tersebut tidak efektif atau memberikan dampak negatif pada muridnya, Sueb memastikan akan kembali pada sistem pembelajaran yang semula.
Sementara, Kepala Sekolah SD Budi Mulya, Sigit meyakini pemerintah akan menerapkan peraturan dengan bijak dan mempertimbangkan segala aspeknya. Namun, ia berharap jika usulan tersebut tidak efektif, secepatnya dikembalikan ke jadwal semula.
"Saya kira pemerintah bijak. Kalau mau dicoba silakan, tapi kalau tidak pas kembali lagi ke semula," kata Sigit.
LOV
0 komentar:
Apa yang anda pikirkan
Kami tunggu kritik dan saran dari anda... !